Puty P

Tips Traveling (Cukup Singkat & Hemat) ke Australia (+ Itinerary 10 Hari)

Akhir tahun lalu, setelah sempat tertunda karena urusan kantor, saya akhirnya berhasil menjejaki Benua Australia. Menjelang keberangkatan, nilai tukar rupiah menyedihkan sehingga 1 AUD ada di kisaran 11 ribu. Walaupun saya berangkat membawa USD simpanan, tetap sebagai ‘mbak-mbak kantoran biasa yang bergaji rupiah’, Australia rasanya MAHAL BANGET! *diucapkan dengan menjerit* Ditambah lagi dengan timing berangkat saat peak season menyambut Natal dan Tahun Baru. Waktu ngobrol dengan teman kantor yang orang Australia, dia bilang memang biaya hidup di Australia meningkat dari tahun ke tahun. Dia bilang rasanya Sydney sekarang lebih mahal dari London. *jreng*

Saya sebagai orang Indonesia, setengah Padang pula, tentunya selama perjalanan mencari celah untuk berhemat dong. Walaupun demikian saya tetap berpegang teguh pada prinsip, “Kalau sudah jauh-jauh pergi ke negeri orang, pengalaman yang didapat harus maksimal!” Apalagi cuti saya terbatas, jadi selain soal biaya saya harus efisien pula mengatur waktu. Nah, mudah-mudahan tulisan berdasarkan pengalaman saya ini buat cukup berguna untuk dipertimbangkan oleh teman-teman yang ingin jadi turis tanpa ikut tur dengan waktu yang singkat dan biaya yang (cukup) hemat.

Oh iya, saya pergi ke 3 kota (Melbourne, Sydney, & Perth), namun saya nggak akan bercerita satu-satu karena nanti jadi terlalu panjang. Tulisan ini berisi tips menekan budget dan efisiensi waktu di Australia secara general saja, serta jawaban atas Frequently Asked Question (FAQ) dari orang-orang dekat.


“Oke, Put, nggak perlu pake foto lo segala sih…”

VISA

FAQ #1. First of all, biasanya orang-orang akan bertanya, “Susah nggak visa Aussie?” Well, untuk pertanyaan ini mungkin jawabannya tidak bisa disama-ratakan. Saya, alhamdulillah, tidak mengalami kesulitan saat mengurus visa turis. Mungkin karena riwayat baik 2 visa Schengen dan satu visa Jepang, hehe. Untuk proses pengurusannya tidak seperti visa Schengen yang harus mencantumkan bukti booking tiket pesawat dan penjelasan akan menginap di mana. Yang harus dicantumkan adalah:

- Formulir permohonan visa
- Biaya permohonan visa
- Fotokopi paspor (halaman biodata, perubahan/tambahan-jika ada, halaman visa dan cap imigrasi) yang masih berlaku paling tidak 12 bulan dan paspor lama (jika ada) -> fotokopi ini nanti akan dilegalisir oleh petugas VFS dengan menyertakan paspor asli kita. Setelah itu paspor dapat kita bawa pulang dan visa akan dikirimkan via email (untuk nanti kita cetak dan bawa saat masuk wilayah Australia), jadi tidak perlu repot lagi menjemput paspor seperti visa biasanya.
- 1 lembar pas foto
- Fotokopi KTP dan kartu keluarga
- Bukti bekerja (beserta tugas, lama bekerja, dan gaji)
- Surat sponsor (jika ada)
- Bukti keuangan (buku bank, rekening koran)

Berhubung saya sudah pesan tiket dan hostel jauh-jauh hari jadi saya cantumkan saja sebagai dokumen tambahan. Alhamdulillah dapat multiple entries berlaku hingga Oktober 2016. Untuk lebih lengkap, silakan cek web VFS Australia untuk Indonesia.

FLIGHTS

Saya pergi ke 3 kota dalam 10 hari (20 – 30 Desember 2013); Melbourne (Victoria), Sydney (New South Wales), dan Perth (Western Australia); kota-kota standar destinasi orang Indonesia. Saya berangkat dengan maskapai Air Asia, sementara dari kota ke kota saya menggunakan JetStar.

TIPS #1. Merencanakan perjalanan sejak jauh hari akan membuat kita leluasa untuk rajin-rajin cek tiket promo. Apalagi low cost airlines, pasti rutin mengadakan promo. Oh iya, selain JetStar, untuk penerbangan domestic low cost bisa cek Tiger Air juga.

TIPS #2. Old trick sih, beli bagasi tambahan pada saat pulang saja (biasanya untuk oleh-oleh dan belanjaan). Usahakan saat pergi semua muat di dalam bagasi kabin. Pengalaman saya, waktu pergi saya selalu bawa ransel kosong tambahan yang dimasukkan kedalam koper cabin baggage. Begitu pulang, ransel itulah yang saya bawa bersama tas tangan ke kabin sementara koper akan saya letakkan di bagasi.

TIPS #3. Jangan bawa makanan, apalagi yang basah (contoh: rendang!) karena pemeriksaan di imigrasi ribet banget. Oh iya, saya bawa Tolak Angin cair lolos-lolos saja tanpa pertanyaan :p #anaktolakangin

TIPS #4. Untuk mengakali waktu yang sempit dan berhemat, saya menggunakan penerbangan malam ke Melbourne. Berangkat sekitar pukul 11 malam dari KL. Sekitar 7 jam perjalanan, ditambah beda waktu 4 jam (di musim panas), saya tiba di Melbourne pukul 10 pagi. Nggak perlu keluar ongkos menginap karena bermalam di pesawat, sampai di tujuan tidak perlu menunggu lama objek-objek wisata buka. Australia bagian barat saya jadikan perhentian terakhir, karena 1) Akibat beda waktu, perjalanan saya berangkat dari Sydney pukul 7 dan tiba di Perth pukul 9. Padahal waktu tempuhnya 5 jam. Lumayan kan hemat waktu 3 jam? ;) 2) Dari Australia Barat ke KL ataupun Jakarta akan lebih dekat dan waktu penerbangan akan lebih singkat, jadi untuk yang sudah lelah jalan-jalan bisa lebih cepat sampai di rumah.

AKOMODASI

Hostel tempat saya menginap di Perth

Seperti perjalanan sebelum-sebelumnya saya selalu menginap di hostel backpacker dengan sistem dorm. Alhamdulillah di semua kota saya dapat female dorm dengan range harga 30 – 35AUD per-bed per-kamar. Ada alasan kenapa saya tidak pernah mencoba couchsurfing; karena 1) Letak tempat tinggal belum tentu terletak di pusat kota karena sewanya tentu akan mahal 2) Saya orangnya suka basa-basi. Biasanya akan buang waktu sangat banyak kalau basa-basi sama saya, hehehe.

Hostel tempat saya menginap (nggak harus diikuti, tapi mungkin bisa dijadikan referensi):

Melbourne: GreenHouse Backpackers
Hostelnya nyaman, dekat dengan Flinders St dan Federation Square. Ada dapur yang memungkinkan kita untuk memasak. Wi-fi gratis namun hanya kuat di communal area (which is pretty comfortable). Colokannya terbatas (oh iya, bicara soal colokan, jangan lupa bawa adapter seperti ini) jadi untuk para gadget lovers sangat disarankan bawa single-to-multiple adapter untuk menghindari pertikaian dengan teman sekamar :p

Sydney: Sydney Central YHA
Hostelnya sangat nyaman dan sangat dekat dengan Sydney central station sehingga bisa dengan mudah kemana-mana. Dapurnya besar. Ada ruangan santai untuk nonton TV, ada rooftop dan kolam renang. Communal area asyik sekali. Wi-fi nya bayar, flat untuk 1, 5 atau 10 hari. Colokan juga terbatas.

Perth: The Emperor’s Crown Backpackers
Hostelnya…….. so so. Cukup dengan dengan stasiun, halte CAT Bus (bus dalam kota Perth yang gratis!), dan WA cultural center. Proper lah walaupun tidak seasyik hostel-hostel yang saya sebutkan di atas.

TIPS #5. Selalu cek review hostel di web-web seperti hostelbooker ataupun hostelworld. Jangan lupa pula cek letak hostel dengan peta. Lihat jaraknya ke sarana transportasi terdekat. Jika mempertimbangkan efisiensi waktu juga (bukan hanya soal biaya), jangan sampai dapat hostel yang tidak nyaman dan jauh hanya karena harganya lebih murah.

TRANSPORTASI DALAM KOTA

Melbourne

TIPS #5. Dari bandara ke kota, gunakan saja Sky Bus, dan lebih baik beli ticket PP karena lebih hemat. (PP 30AUD, satu arah 18AUD).

FAQ #2. “Anjrit, naik bis ke bandara doang 180 rebu?” Iya, Bro. *mingkem*

TIPS #6. Naiklah city circle tram yang gratis keliling kota untuk menjangkau spot-spot favorit untuk para turis seperti Flinders St, Melbourne Aquarium, beberapa museum, State Library of Victoria, hingga Queen Victoria Market. Selama 3 hari saya di sana, rasanya sih cukup dengan naik tram gratisan plus jalan kaki sedikit-sedikit. Melbourne kotanya enak dan menyenangkan kok bagi pejalan kaki.

City Circle Tram, berhenti di spot-spot favorit. Ada penjelasannya pula di setiap spot.

Sydney

TIPS #7. Dari bandara ke kota, saya menggunakan kereta. Nah kalau Anda stay di Sydney hingga seminggu belilah MyMulti Pass sejak di airport (catatan: bacanya ‘mai malti’ ya, jangan seperti saya macanya ‘mai multi’, alhasil nggak ada yang ngerti), supaya hemat. MyMulti ini terintergrasi dengan berbagai jenis transport, kereta, light rail, bus, hingga ferry (untuk tipe mymulti 2 & 3). Berhubung saya hanya jalan-jalan di kota, saya membeli MyMulti 1 seharga 44 AUD gate pass fee dari airport sebesar 20 AUD. Percayalah, Sydney itu besar dan tidak bisa pakai jurus trasport gratisan jalan kaki seperti di Melbourne. Walaupun belum membuat perhitungan rinci tentang selisih menggunakan tiket MyMulti Pass dengan beli tiket secara satuan, tapi jika mengingat kembali soal efisiensi waktu, MyMulti Pass ini akan menghilangkan segala resah gelisah soal takut nyasar, antrian, atau kebingunan saat membeli tiket satuan.

Perth

Walaupun Perth dikatakan kota dengan biaya hidup paling tinggi karena industri migas & tambangnya, ternyata sebagai turis saya paling sedikit mengeluarkan uang untuk transportasi di Perth. TIP #8, dari airport, gunakan bus nomer 37 ke daerah CBD. Biayanya hanya 4 AUD. Untuk kembali ke airport, gunakan Perth Airport Shuttle (15 AUD) yang memiliki jadwal di spot tertentu pada jam tertentu.

TIPS #9. Sementara untuk jalan-jalan di dalam kota disediakan yang namanya CAT Bus, GRATIS *menangis terharu*. CAT bus ini ada beberapa warna dengan beberapa rute yang menjangkau objek-objek wisata dalam kota seperti Bell Tower maupun King’s Park. Seingat saya ada Blue CAT, Green CAT, Red CAT, dan Yellow CAT. Peta dan rutenya ada di link tadi. Namun jangan lupa perhatikan jam operasi bus ini, karena seingat saya tidak sampai malam.

MAKAN

Makanan mahal, walaupun nggak sampai semahal Norway :’) General rule: Jangan pernah mengkonversi harga makanan ke rupiah kalau nggak ingin sakit hati. Contohnya: paket burger termurah di McD sekitar 6 AUD yang kalau dikonversi ke rupiah 66 ribu.

TIPS #10. Jika hostel menyediakan sarapan (walaupun seadanya) makanlah dengan kenyang di pagi hari. Ini selain untuk menghemat uang makan, juga untuk menghemat waktu supaya nggak sarapan di jalan. Kadang saya memilih makan di jalan kalau memang ada makanan yang ingin saya coba, namun di Aussie saya tidak tertarik wisata kuliner.

TIPS #11. Kalau memang ingin hemat, saran saya sih beli roti tawar (4 AUD bisa untuk 3 kali sarapan kalau sendirian) dan sup instan di supermarket lalu makan di hostel.

TIPS #12. Old trick, daripada beli air mineral 3 AUD per botol, lebih baik beli sekali lalu isi ulang dengan tap water. Kalau ke restoran nggak mau beli minum, nggak usah malu bilang, “Just tap water.” :p

Tetep cari yang pedes, dan selalu merasa nggak cukup pedes. #HorangPadang

JALAN-JALAN

Walaupun 3 kota yang saya kunjungi boleh dibilang berbiaya hidup tinggi, namun banyak sekali objek wisata gratis yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa museum yang saya kunjungi gratis, namun special exhibitionnya berbayar. Ada pula beberapa yang berbayar namun memang isinya super keren! Selain museum dan galeri yang gratis, terdapat pula taman-taman dan ruang terbuka publik yang cantik dan nyeni.

TIPS #13. Berikut link-link yang dapat dijadikan referensi tempat-tempat gratis yang layak dikunjungi di:
- Melbourne
- Sydney
- Perth.

TIPS #14. Di musim panas, matahari di Australia baru terbenam sekitar pukul 8 atau 9, namun kebanyakan objek wisata atau tempat belanja tutup jam 5 sore. Nah, tips dari saya untuk efisiensi waktu, pagi hari sebelum jam buka, pergilah ke objek wisata berupa pasar (Melbourne punya Queen Victoria Market atau Sydney punya Sydney Fish Market). Siang hari sewaktu objek wisata buka, pergilah ke spot-spot wisata atau museum dan galeri yang jam bukanya terbatas. Selepas pukul 5, barulah pergi ke taman, jalan-jalan di tepi sungai atau pantai.


Tepian Sungai Yarra, Melbourne

TIPS #15. Well, sedikit tips khusus untuk Western Australia yang mungkin memang nggak murah tapi sangat recommended untuk fully experience the landscape. So, Perth is the gateway to Western Australia, but Western Australia is much greater than that. Namun untuk mencapai daerah-daerah dengan bentang alam keren tersebut biasanya harus ngetrip lagi dari Perth. Banyak agen yang menyediakan tur ke berbagai destinasi. 3 hari di Perth tentu nggak cukup untuk jalan-jalan terlalu jauh keluar kota, namun saya sempat ikut tur day trip dari Aussie Wanderer ke The Pinnacles dan Lancelin. Biayanya 145 AUD. Memang cukup mahal namun kalau boleh saya bilang, it was one of my most favorite parts of the whole trip! Nice banget karena bisa puk puk kangguru dan koala di Caversham Wildlife Park pagi hari, dan sepanjang perjalanan pemandangannya luar biasa :’) Subhanallah. Pokoknya recommended deh day tournya :D

Sabana, gurun, laut, dalam satu frame :)

BELANJA

Jangan belanja di Australia. Percayalah, Australia bukan tempat belanja. #HorangPadang!

TIPS #16. However, harga oleh-oleh di Australia menurut saya cukup terjangkau. Tentu saja oleh-oleh yang saya maksud adalah souvenir buatan Cina ya :p Berdasarkan survey dan tanya sana-sini, tempat yang paling murah untuk membeli souvenir adalah di Paddy’s Market Sydney.

Well, sepertinya sekian dulu. Kalau ada yang mau itinerary saya, bisa didownload di sini. Siapa tahu bisa dijadikan referensi :)

  • Love
  • Save
    Add a blog to Bloglovin’
    Enter the full blog address (e.g. https://www.fashionsquad.com)
    We're working on your request. This will take just a minute...