Puty P

Bunny Bridezilla Series: Persiapan Pernikahan

Belakangan ini setiap jam istirahat atau kalau ada waktu luang di kantor saya rajin browsing forum FD atau googling berbagai hal seputar persiapan pernikahan. Hal yang membuat saya takjub (dan bersyukur tentunya) adalah banyaknya wanita yang sehari-hari nggak terlalu rajin ngeblog tapi telaten banget menuliskan catatan pra & post weddingnya. Berikut beberapa contohnya: blog Natasha Desiree (yang mencerahkan soal pernikahan adat Batak), Mbak Melur, Mbak Virlika Pepitari, DARIDWINA, Mbak Thane, Mbak Leija, dan masih banyak lagi. Ada yang rinci, ada yang rinci bangets. Sementara itu, kotak pencarian di forum sangat membantu untuk mengumpulkan informasi dari para bridezilla yang nggak menuliskan pengalamannya di blog dan baik langsung atau nggak langsung memberikan support untuk kita. ‘Well, at least I’m not going manic panic along’-kind of stuff.

Intinya, sharing is caring :’) Pesan moral di awal untuk gadis-gadis yang baru deg-degan dilamar: selamat deg-degan lagi. Haha.

1. It all started with cari venue (atau gedung jika spesifik mau acara indoor) & tanggal.

Pernah dengar “Jakarta itu keras, Bro/Sis/Brur?” Hal itu benar adanya. Persaingan bukan sebatas mencari kerja atau pasangan tapi juga persaingan mencari gedung untuk menikah. Saya mencari gedung 1 tahun sebelum rentang tanggal rencana menikah baru setelah itu menentukan tanggal. Keluarga saya dan tunangan bukan penganut ‘tanggal baik bulan baik’, jadi tanggal ya menyesuaikan slot weekend di gedung yang diinginkan.

Masalahnya adalah, untuk memilih gedung kita harus punya gambaran besar soal:

  • Lokasi (kota apa)
  • Budget keseluruhan (karena jenis gedung akan mempengaruhi semua biaya & charge ke vendor, jadi vendor yang sama akan memberikan harga yang berbeda sesuai dengan gedung)
  • Jumlah tamu yang akan diundang (nah ini harus dimusyawarahkan dengan kedua keluarga tentu saja)
  • Adat yang akan digunakan (misalnya saya akan pakai Adat Minang dan ingin pelaminan rumah gonjong, jadi nggak boleh pakai gedung yang atapnya rendah)

Soal venue, post ini (despite warna font dan bahasanya yang agak….. bikin pusing) informatif loh untuk gambaran awal.

Pengalaman saya: Kami sepakat lokasinya di Jakarta saja karena saudara dan teman-teman tersebar di Jadebotabek Bandung. Untuk adat yang akan digunakan sepertinya sudah diputuskan sejak saya lahir yaitu Adat Minang, dan begitu ada tanda saya akan menikah Ayah & Bunda sudah yakin sekali mau palaminan bagonjong :’)) Saya sih ikut saja yang penting pakai suntiang nan gadang supaya berasa banget nikahannya. Jumlah tamu pun langsung terbayangkan karena kami juga ingin pesta keluarga besar namun tidak sampai bersesak-sesak. Kami sempat cek Patra Jasa, Balai Kartini, Balai Prajurit, dan Hotel Bidakara. Pilihan akhirnya jatuh ke Bidakara.

Iko nan disabuik suntiang. Ondeh mandeh~ taken from: mudahmenikah.wordpress.com

Oh iya, saya booked gedung sebelum lamaran & tunangan loh. Baru beberapa bulan setelah itu diadakan acara lamaran dan pertunangan. Saya bilang, “Aku mau persiapan pernikahan 1 tahun sebelum, tapi aku nggak mau siap-siap kalau belum dilamar resmi.” #jadiapasihmaunya

Yah, intinya urutannya: booking gedung & tanggal -> acara lamaran & tunangan resmi -> persiapan pernikahan.

2. Acara lamaran & tunangan

Ini semacam acara perkenalan keluarga besar kedua belah pihak.

Oke, sudah ada gedung, tanggal dan sudah dilamar resmi. Lalu apa lagi?

3. Baca dengan khusyuk check list di Weddingku.com (ini sekedar saran, bukan sponsor atau postingan berbayar)

Kenapa? Karena ada to-do-list dari H-12 bulan hingga H 1. Ini berguna banget untuk tahu badai apa yang akan kita hadapi. Seandainya kamu malas join tapi ingin tahu general checklistnya, ini saya PDF-kan. Klik untuk download. Saya sih nggak plek-plekan mengikuti checklist tersebut, tapi menurut saya list itu berguna banget untuk referensi kapan deadline untuk menentukan hal ini dan hal itu.

Pengalaman saya, setelah lamaran yang disiapkan adalah:

  • Tema & warna acara resepsi
    Ini adalah hal yang akan didiskusikan dengan vendor dekorasi. Untuk warna, kami semua sepakat mengikuti baralek pada umumnya: merah emas. Jreng!
  • Vendor dekorasi (dan adat dan lain lain)
    Berhubung memakai Adat Minang, maka kami menggunakan paket lengkap dari satu vendor yaitu Cindua Mato untuk dekorasi ruangan, pelaminan, outfit pengantin dan segala aksesorisnya, tari-tarian, musik, pembawa acara, pokoknya semua yang berhubungan dengan adat deh. Kenapa langsung pakai paket lengkap dari satu vendor?
    • Harga harusnya lebih murah dan dapat diskon lebih banyak
    • Meminimalisir kemungkinan miskomunikasi akibat terlalu banyak pihak / vendor yang terlibat
    • Kurang waktu luang untuk cari yang lain-lain

Untuk para anak daro di luar sana, biasanya pilihan vendor dekorasi-sanggar-pelaminan yang selalu terdengar malang melintang di dunia resepsi pernikahan Jakarta Raya ini adalah:

  • Elly Kasim
  • Des Iskandar
  • Cindua Mato
  • Djus Masri
  • Gadih Ranti
    TOLONG JANGAN MINTA PRICELIST DI SINI YA :’))
  • Menentukan katering & menu
    Untuk katering kami langsung memutuskan untuk memakai katering Bidakara saja. Jadi kami nggak perlu test food sana sini untuk membandingkan katering. Kalau dari ngobrol-ngobrol, test food ini adalah hal yang cukup menghabiskan tenaga dan waktu.
  • Membuat daftar tamu lebih rinci
    Ini akan mempengaruhi jumlah undangan hard-copy
  • Belanja seserahan
    Ini dicicil supaya bisa pilih-pilih dan mengeluarkannya nggak sekaligus, jadi nggak terlalu berat :)
  • Mengurusi outfit untuk akad nikah
    Kebaya akad nikah ini dibuatkan Mama, camer saya. Kebayanya tsakep banget. :* Beskap untuk calon pengantin pria dipinjamkan Cindua Mato, begitu juga beskap beskap lainnya. Alhamdulillah nggak repot lagi :’)
  • Mengurusi bahan untuk keluarga dan outfit resepsi untuk orang tua
    Ini dipilihkan camer dan capar (calon ipar!), lalu yang mendesain Mama juga. Bunda senang banget punya calon besan dapat diandalkan untuk soal jahit menjahit :3
  • Menentukan panitia acara dari keluarga & sahabat
    Tentu kita harus meminta tolong dari jauh-jauh hari kepada om-tante, sepupu-sepupu, sahabat dan kerabat untuk menjadi panitia di acara kita. Jangan langsung tunjuk H-satu bulan. Ini bisa dilakukan sambil memberikan bahan seragam :)
  • Memilih make-up artist
    Oh, ini saya nggak perlu pilih-pilih lagi. Ada Om tersayang, Fey Firmansyah :*
    TOLONG JANGAN MINTA PRICELIST DI SINI YA :’))

Di tangan Fey saya bisa jadi beda tipis sama Dewi Sandra. (#yamenurutlo)

  • Memilih vendor fotografi untuk hari H photo booth untuk souvenir
    Lagi-lagi karena keterbatasan waktu kami nggak banyak membanding-bandingkan. Pilihan jatuh kepada Maheza Studio. Ini didasarkan dari referensi teman-teman, teman-teman Bunda, dan saya suka contoh-contoh foto dan video yang ditampilkan. Untuk photo booth, kami juga nggak mau repot langsung ambil dari grupnya Maheza Studio juga.
    TOLONG JANGAN MINTA PRICELIST DI SINI YA :’))
  • Melakukan tes kesehatan pra-nikah
    Saya tes di Prodia. Tes kesehatan pra-nikah ini bukan disebabkan saya tidak percaya bahwa pasangan saya sehat dan sebaliknya tapi lebih untuk mengetahui apakah ada penyakit menular, menahun, dan menurun. Yah namanya juga orang menikah kan inginnya (jika dipercaya Allah SWT) punya keturunan yang sehat :)
  • Menentukan wedding band & singer serta jenis musik yang akan dibawakan
  • Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk catatan sipil / KUA
    Jika calon pengantin menikah bukan di kecamatannya sesuai KK & KTP, maka harus ada surat pengantar dari daerah asli. Yah, gampangnya, surat numpang nikah lah :p
  • Pesan kartu undangan & souvenir
    Saya menggabungkan vendor kartu undangan dan souvenir karena keduanya saya desain sendiri. Pilihan jatuh kepada Mirages Printing, di Bandung. Mirages Printing ini adalah percetakannya Papier n co. Walaupun terdengar sepele, tapi mengurus undangan dan souvenir ini susah-susah gampang. Banyak banget cerita mengerikan yang saya baca di forum tentang undangan yang bermasalah karena dibuat terlalu mepet.
  • Memesan tiket dan resort untuk bulan madu
    Maklum, saya anaknya suka merencakanan perjalanan, jadi hal ini penting :p
  • Menentukan fotografer pre-wedding dan konsep pemotretannya
  • *ngos ngosan nulisnya*

    Yang saya skip:

    • Wedding organizer
    • Mobil pengantin (karena tempat akad dan resepsi sama)
    • Kue pengantin

    Yang belum saya & tunangan lakukan:

    • Pesan cincin nikah (karena cincin tunangan dan nikah kami bedakan)
    • Foto pre-wedding
    • Submit dokumen ke KUA
    • Menentukan daftar lagu

    Well, banyak juga ya………………………. :’)) Begitu dulu deh sharing dari saya. Semoga yang belum ada rencana menikah nggak batal menikah gara-gara lihat postingan ini ya. Percayalah, kalau buka forum-forum bridezilla, mereka jauh lebih detail dan gahar. Kalau ada yang mau ditanyakan (TAPI TOLONG JANGAN REQUEST PRICELIST YA SEKALI LAGI :’))) silakan, kalau bisa saya jawab, insya Allah saya jawab.

    Ciao & roar!

  • Love
  • Save
    Add a blog to Bloglovin’
    Enter the full blog address (e.g. https://www.fashionsquad.com)
    We're working on your request. This will take just a minute...