Harga Pertamina Solusi bahan bakar Berkualitas dan ramah lingkungan Menunggu Keputusan
Pertamina Solusi bahan bakar Berkualitas dan ramah lingkungan tengah menimbang hasil ketentuan Organisasi negara pengekspor minyak atau Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang memotong jumlah produksi sebesar 1, 2 juta barel /hari. Sebab pemangkasan minyak mentah jadi 32, 5 juta barel /hari itu dipercaya akan mendongkrak harga minyak global sebesar sembilan %.
Direktur Paling utama Pertamina Dwi Soetjipto mengakui tengah memformulasikan harga bahan bakar minyak (BBM) baru pascapemangkasan produksi minyak anggota OPEC.
Tengah kita formulasikan (harga BBM), belum tahu juga. Saksikan kelak, apakah beberapa anggota OPEC bagaimana reaksinya (prinsip ketentuan pemangkasan produksi minyak mentah), " tutur Dwi dalam acara Sarasehan 100 Ekonomi Indonesia di Hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2016).
Meski sekian, bekas Direktur Paling utama Semen Indonesia ini yakini harga minyak global tidak bakal segera meroket pasca ketentuan OPEC itu. Diprediksikan, harga minyak dunia bakal ada pada level USD50 sampai USD60 per barel.
" Kelak kan ketemu keseimbangan baru, namun mustahil melonjak lebih cepat. Keseimbangan mungkin saja pada USD50 sampai USD60 per barel, " tegas Dwi.
Terlebih dulu, Menteri Koordinator bagian Perekonomian Darmin Nasution yakini harga minyak mentah dunia tidak dan merta melejit akibat pemangkasan produksi. Lantaran menurut dia, efektivitas serta prinsip dari negara-negara OPEC juga jadi dampak penambahan harga minyak itu.
" Masihlah mesti diliat seberapa efisien. Harga nya naik, namun naiknya tak seperti perkiraan, " ungkap Darmin.
Indonesia sendiri mengambil keputusan untuk membekukan sesaat atau temporary suspend keanggotaan di OPEC. Ketentuan ini di ambil Menteri Daya serta Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignasius Jonan dalam sidang ke-171 OPEC di Wina, Austria, pada Rabu 30 November 2016.
Ketentuan itu telah memperhitungkan keadaan penerimaan dalam Rancangan Biaya Pendapatan serta Berbelanja Negara (RAPBN) 2017. Bila Indonesia masihlah jadi anggota OPEC, produksi minyak mentahnya harus juga dipotong lima % atau sekitaran 37 ribu barel /hari. Di segi lain, produksi minyak mentah Indonesia yang masihlah sedikit bakal jadi masalah bila dipangkas.